Minggu, 27 Januari 2013

Smalane vs Peraturan Smala



             Smalane suci dalam pikiran
Smalane benar jika berkata
Smalane tepat dalam tindakan
Smalane dapat dipercaya
Ini dia mars smalane, sebuah lagu yang sarat akan makna, sekali lagu ini diperdengarkan pasti akan selalu teringat dalam pikiran dan selalu ingin menyanyikannya. Ada yang bingung ngapain sih tulisan ini intro-nya mars Smalane padahal dari judulnya saja kalian tau apa yang akan kita bahas. Yap, kita bakal membahas tentang peraturan sekolah yang pada hari Senin (21/01) mulai diperketat dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh Smalane. Masalah intro-nya, dari mars itu terkandung makna disiplin dalam Smalane yang harus selalu diterapkan.
Pemanasan untuk perketatan peraturan sekolah ini sudah sejak hari Kamis (17/01). Peraturan yang paling mencolok ialah keterlambatan. Mulai hari Kamis (17/01) pintu gerbang akan ditutup jam 06.30. Biasanya Smalane diberi kelonggaran 5 menit sampai 10 menit, tetapi pada tanggal tersebut (17/01) hal itu dicabut. Semua harus tepat waktu dan Smalane harus membiasakannya.
Pada hari H (21/01) peraturan sekolah mulai diperketat yang dimulai dengan keterlambatan, terjadilah sebuah fenomena yang sulit diukir dengan kata-kata. Upacara akan segera dimulai. Peserta upacara pun berkumpul di lapangan utara Smala. Sebelum mencapai lapangan utara sebagian peserta upacara pasti melewati teras depan Smala dan dapat terlihat jelas di depan gerbang Smala yang dipenuhi dengan Smalane yang terlambat. Upacara berjalan seperti biasa. Setelah upacara berakhir, para peserta upacara melakukan KBM dan tugas sekolah yang lain, Smalane yang terlambat digiring masuk ke lapangan utara. Jumlahnya cukup banyak dan tak disangka peraturan sekolah bekerja dengan serius dan tegas. Satu nilai tambah untuk peraturan Smala.
“Masalah keterlambatan ya, sebenarnya kalau peraturan tentang keterlambatan itu positif tetapi peraturannya juga harus benar-benar adil misalnya kalau bu Widi telat ya jangan dibiarin aja. Masalah yang makan di kelas, menurutku ada positifnya dan ada negatifnya. Positifnya ialah menjaga kebersihan kelas. Negatifnya, jika gak makan di kelas, kita makan dimana? Kantin tidak mampu memuat 1000 orang Smalane,” tutur Nadya Larasati kelas X-1.
Nggak masalah peraturan sekolah diperketat selama itu untuk kedisiplinan. Peraturan boleh bagus tetapi eksekusinya tetap harus konsisten dan menyeluruh. Dampak secara global belum terlalu terlihat. Dampak yang jelas terlihat ialah yang terlambat menjadi berkurang,” tutur Jihaniar Mahiranisa kelas XI IPS.
“Aku nggak setuju peraturan sekolah diperketat, karena merasa nggak enak dan terlalu dikekang. Dampak untuk Smalane, mereka akan merasa nggak nyaman sekolah dengan banyak peraturan. Peraturan terlalu banyak tetapi pengawasannya kurang intensif dan berakibat banyaknya Smalane yang melanggar peraturan itu. Saat hal itu terjadi tak ada yang menegur ataupun mencatat di buku P4D. Kesannya peraturan itu hanya dibuat untuk formalitas,“  tutur Aldo Lesmana M.P. kelas X-5. “Kalo masalah keterlambatan, aku setuju. Karena juga membuat siswa disiplin. Akan tetapi, peran guru selain sebagai pengajar, juga sebagai panutan. Jika guru sendiri banyak yang terlambat, untuk apa dibuat peraturan untuk siswa jika gurunya tidak bisa mencontohkan? Masalah makan di kelas, aku tidak setuju, karena ada beberapa siswa yang malas ke kantin dengan berbagai alasan seperti terlalu ramai dan tidak kebagian tempat. Selain itu kantin yang sempit dan jauhnya jarak ke kantin menjadi faktor siswa makan di kelas. Memang peraturan itu baik untuk mencegah kelas kotor, akan tetapi tidak efektif dan membuat siswa tidak nyaman,” imbuhnya saat ditanya tentang peraturan keterlambatan dan makan di kantin.
Persoalan klasik terjadi kembali. Ada peraturan tanpa ada partisipasi menyeluruh dari seluruh smalane. Ini hal yang harus dipertegas karena peraturan smala berlaku bukan hanya untuk murid saja tetapi juga untuk seluruh Smalane. Segala sesuatu pasti punya sisi positif dan negatifnya. Jalan yang terbaik ialah kita harus melihat secara global bukan dari satu sisi tetapi dari berbagai sisi yang lain. (aid)(cay)

Kamis, 24 Januari 2013

Pocari Sweat Futsal Championship

Pocari Sweat kembali mengadakan kompetisi futsal di tahun 2013 ini. Event yang sudah diadakan tiga kali ini diikuti oleh 240 SMA sederajat yang tersebar di 15 kota di Indonesia, salah satunya Smala. Dalam event yang memperebutkan total hadiah Rp 222 juta dan piala bergilir dari Kemenpora, Smala mendapat lawan pertama yakni SMAN 11 Surabaya. Smala menjadi tuan rumah pada pertandingan pertama Selasa (22/1) yang menggunakan sistem home-away tersebut. Sebelum pertandingan dimulai diadakan pembacaan janji atlet oleh kedua tim Smala diwakili oleh Rahardian dari XI IA 3.
Pembacaan Janji Atlet.
Dan pertandingan pun dimulai. pada awal pertandingan Smala sempat beberapa kali nyaris membobol gawang lawan terutama lewat aksi dari Syamsu Rizal X-2 tetapi selalu berhasil dipatahkan baik dari barisan pertahan maupun kiper dari SMAN 11. Gol pertama menjadi milik SMAN 11 yang memang sudah bermain agresif sejak awal pertandingan. Tak lama setelahnya umpan silang yang diteruskan dengan sundulan memperlebar keunggulan SMAN 11 skor sementara menjadi 2-0. Kira kira 2 menit sebelum turun minum tendangan keras dari Rahardian memperkecil ketertinggalan Smala menjadi 2-1 skor bertahan hingga babak pertama berakhir. Pada saat babak kedua permainan Smala terkesan tidak berkembang, Smala kembali tertinggal 2 gol. Baru pada saat skor 4-1 itulah Smala berani tampil ngotot akhirnya pemain belakang SMAN 11 membuat kesalahan dan skor menjadi 4-2 akibat gol bunuh diri. pertandingan tinggal tersisa 1 menit nyanyian lagu KPB maupun yel-yel yang sudah dipersiapkan oleh Fiveoria (sebutan untuk suporter Smala) sekalian mengiringi jalannya pertandingan,
Daftar lagu para supporter

Meski begitu Smala tak lagi bisa mengejar ketertinggalan. Pertandingan pun berakhir dengan skor 4-2 untuk kemenangan SMAN 11. Meski kalah tetapi perjuangan Smala di ajang kompetisi ini belum berakhir mereka masih mempunyai kesempatan pada laga away yang nantinya SMAN 11 menjadi tuan rumah. 

Selain pertandingan ada hal lain yang menarik perhatian yakni kehadiran Fiveoria yang memenuhi pinggir lapangan dengan baju berwarna merah. Barisan suporter Smala tersebut merupakan kelompok suporter yang terbentuk atas inisiatif siswa sendiri. "Kami membentuk  Fiveoria ini atas inisiatif sendiri sekolah hanya membantu untuk menghimbau siswa agar tidak pulang untuk mendukung," ujar Fauzan Syaiku XI IA 2 salah satu koordinator suporter. Selain itu lagu-lagu yang dinyanyikan selama murni hasil karya Smalane sendiri. "Ya itu hasil kreativitas dari komunitas suporter," imbuh Fauzan
Sabrina Puspa X-2 mengaku kagum melihat aksi para suporter. "yang dikelas kelihatannya rajin,pendiam tetapi disini bisa kompak untuk mendukung Smala,". Ia juga mempunyai harapan untuk Fiveoria ke depan, "Ya nantinya bisa lebih kompak lagi," ujarnya. (aw)(cay)

Minggu, 13 Januari 2013


Resolusi Bacaan di Tahun 2013

            Kegiatan membaca pasti sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Apalagi, di sekolah kita tercinta pun sudah diselenggarakan waktu khusus untuk membaca atau yang sering dikenal dengan kegiatan literasi. Nah, di tahun 2013 ini pasti smalane sudah membuat resolusi untuk cita-cita yang akan dicapai bukan? Jika begitu, bagaimana dengan resolusi bacaan di tahun ini? Jika belum, berikut beberapa resolusi yang bisa smalane coba.

   1.      Tetapkan jumlah bacaan
Berkaitan dengan berapa banyak jumlah buku yang ingin dibaca, ada baiknya  disesuaikan dengan kemampuan diri kita juga. Tidak perlu menargetkan yang terlalu tinggi. Jika ragu berapa banyak kapasitas baca, kita bisa mencoba situs “Reading Challenge” untuk mengetahuinya. Namun, jangan merasa minder dengan orang lain yang menargetkan bacaan lebih tinggi dari kita. Karena, kecepatan membaca setiap orang pastilah berbeda. Fokuslah pada target yang telah ditentukan dan berusahalah untuk mencapainya.

   2.      Tetapkan jenis buku apa yang ingin dibaca
Tetapkanlah buku-buku yang ingin dibaca, sehingga kita bisa lebih fokus dalam mencari buku-buku yang ingin dibaca di tahun ini. Buku jenis apa yang menjadi favorit kalian? Apakah kisah-kisah roman, ataukah cerita misteri kriminal yang menegangkan? Atau mungkin kalian lebih suka buku-buku nonfiksi seperti filsafat dan menghindari bacaan fiksi serta petualangan? Di tahun ini tidak ada salahnya jika kita memperluas genre bacaan. Jika biasanya kalian suka membaca kisah roman, maka kali ini kalian bisa mencoba untuk melahap buku-buku detektif, buku anak, atau pun buku nonfiksi. Dengan memperluas genre bacaan, kita akan tahu banyak hal di luar jenis buku-buku favorit kita. Sehingga, jenis bacaan pun akan semakin kaya.

   3.      Membuat resensi dari buku yang dibaca
Buku adalah gudang ilmu. Sehingga, sayang sekali jika bacaan yang sudah kalian baca sehari-hari akan terlupakan begitu saja. Menghindari hal tersebut, ada baiknya jika kita membiasakan diri untuk menulis resensi dari setiap buku yang telah dibaca. Tidak perlu terlalu panjang, cukup berisikan gambaran singkat bacaan tersebut. Kalian bisa membuatnya di jurnal pribadi atau pun di blog. Selain membantu untuk mengingat, kita juga bisa membantu orang lain yang berminat dengan novel tersebut.

Itulah beberapa tips resolusi bacaan di tahun 2013. Kalian juga bisa menetapkan resolusi lain yang sesuai dengan diri masing-masing. Selamat membaca! (nad)

Sabtu, 12 Januari 2013

Golden Generation: Buku Inspiratif dan Motivatif Karya Calon Pemimpin Peradaban



                     Benda yang erat kaitannya dengan jendela dunia ini selalu menemani Smalane untuk haus akan ilmu pengtahuan. Pasti pembaca sekalian sudah  tidak asing dan bisa menebak benda tersebut kan? Ya, buku pengetahuan dan kumpulan karya sastra. Membaca buku pengetahuan dan karya sastra bagi Smalane adalah suatu kebiasaan yang sudah melekat dan menjadi identitas di setiap diri Smalane. Ditambah lagi, dengan adanya program literasi yang berlangsung selama 30 menit sebelum proses pembelajaran dimulai. Tidak hanya program literasi yang dicetuskan oleh pihak sekolah, akan tetapi sekolah juga akan merambah prestasi nasional yaitu dengan mendaftarkan Smala sebagai salah satu sekolah yang terbanyak dalam hal membaca buku pada Rekor Muri Indonesia. Hal tersebutlah yang mendasari diterbitkannya buku yang berjudul Golden Generation yang bertujuan untuk meningkatkan budaya baca dan tulis di kalangan siswa dan merupakan salah satu wujud aplikasi dari visi sekolah.
                     Buku Golden Generation ini mengangkat tema tentang Indonesia Menuju Emas. Buku ini sangatlah inspiratif dan memberikan pengaruh atau kesan positif bagi para pembacanya, bahwa Indonesia menjadi suatu negara adidaya dan makmur bukan sebuah hal fiksi belaka. Sesuai dengan temanya, buku ini memberikan banyak ide dan berbagai pendapat yang membangun serta menggunakan sudut pandang yang berbeda. Yaitu, bagaimana mempunyai sumber daya manusia yang berpotensi baik agar dapat memetik  hasil dari ideologi bangsa ini yang selama bertahun-tahun lamanya hanya menjadi suatu agenda yang belum terlaksanakan. Terbitnya buku ini menjadi suatu gebrakan untuk memunculkan sastrawan muda yang andal di kalangan siswa. Karena buku ini berisi kumpulan cerpen, puisi, dan esai yang diambil dari beberapa Smalane yang menjadi perwakilan kelas. Karangan yang terkumpul berjumlah 333 karangan. Lalu karangan-karangan tersebut diseleksi oleh dewan juri dari UNESA dan dibukukan. Buku ini terbit pada bulan Desember 2012 dan dibagikan pada saat pengambilan laporan hasil belajar. Buku ini juga mendapat berbagai dukungan positif salah satunya adalah siswa Smala tahun 1975-1979 "Saya salut kepada para penulis muda Smala, para guru pembina, dan tentu saja sang editor serta sang penggagas kumpulan ini. If you write, you live on, and you leave a legacy." ungkapnya dengan bangga.
                       Perlu diingat bahwa suatu bangsa akan menjadi bangsa yang maju apabila pemerintah dari bangsa tersebut mampu menghargai budaya dan bahasa yang selama ini menjadi cri khas dan menjadi identitas dari bangsa tersebut, Dan juga mampu menghargai dan mengembangkan  hasil karya dan prestasi anak bangsa agar terciptanya pemerataan dalam bidang pendidikan. (ddy)

Kamis, 03 Januari 2013

Dwi Warna yang Masih Harus Diperjuangkan



Merah putih teruslah kau berkibar
   Di ujung tiang tertinggi di Indonesiaku ini
   Merah putih teruslah kau berkibar
   Di ujung tiang tertinggi di Indonesiaku ini
   Merah putih teruslah kau berkibar
   Ku akan selalu menjagamu “

     Pernahkah kalian meresapi kata demi kata lagu tersebut? Meresapi setiap makna yang coba dituturkan lewat  sebuah nyanyian. Mungkin bagi sebagian orang sang saka merah putih hanyalah bendera yang mereka hormati setiap upacara, namun adakah terbesit dalam pikiran apa yang sebenarnya ada dibalik benda yang kita hormati tersebut?
     67 tahun sudah Indonesia mengibarkan Sang Dwi Warna yang merupakan lambang pengorbanan para pejuang bangsa yang berusaha dengan gigih, saling bahu membahu dan tak pernah menyerah merebut tanah Ibu Pertiwi dari para penjajah. Kini hanya ada sisa sisa pengorbanan dan semangat yang coba dikobarkan kembali agar bangsa ini masih memiliki harga diri. Apakah yang kita hormati setiap pagi itu? Sebuah kain yang berwarna merah dan putih dikibarkan dengan iringan lagu indah nan syahdu yang membuat orang yang masih memiliki rasa cinta meneteskan air mata. Masih adakah rasa cinta  dalam setiap insan yang hidup di tanah Ibu Pertiwi ini? Masih sanggupkah para pemuda berjuang gigih untuk Indonesia ke depan? Bukan penjajah yang kejih dan suka menyiksa yang akan mereka hadapi, namun penjajah yang membuat mereka terlena dan lengah, penjajah yang membuat mereka tak dapat berbuat bahkan berkata apapun dan penjajah yang menjajah diri mereka sendiri.
    Kini Ibu mulai lengah. Lelah dan letih bersusah payah memperjuangkan sang Dwi Warna. Ada yang pergi dan ada yang datang. Kini telah datang pejuang baru, pejuang yang dengan semangat barunya harus berusaha lebih keras dari sebelumnya. Rasa cinta pada tanah surga yang indah ini dapat mengalahkan ketakutan demi ketakutan tentang apa yang akan kita hadapi pada hari esok. Bukan hanya masalah tanah yang direbut ataupun masalah rakyat yang ditindas, namun kini masalahnya untuk mengobarakan rasa cinta yang dulu para pejuang hembuskan disetiap hembusan nafasnya pada setiap pejuang baru yang akan berjuang di masa depan.
     Hai para pemuda, masihkah kau akan tetap lengah dan tak berdaya bahkan acuh dengan bangsamu ini? Maukah kau mengubah dan maukah kau melangkah sedikit lebih jauh dari biasanya? atau kau akan meninggalkan tanah yang telah memberimu sedikit kehidupan dengan airnya, udara yang kau hirup dan kekayaan alam yang kau gunakan setiap hari?. Tuhan telah menciptakan tanah ini untuk kau perjuangkan dan kau rawat, bukan untuk kau rusak bahkan kau buang. Pikirkan kembali dan coba rasakan hembusan angin saat Sang Dwi Warna berada ditiang tertinggi di bangsa Indonesiamu ini. (la)


Rabu, 02 Januari 2013

Indonesia Says "WOW!" For These


Pencapaian Membanggakan Indonesia di Tahun 2012

Indonesia patut bangga pada dan berkata “WOW” untuk para ilmuwan pribumi yang di tahun 2012 ini berprestasi membanggakan dalam keterlibatannya dalam menyumbangan temuan-temuan dalam ilmu pegetahuan. Apa saja yang berhasil mereka temukan sepanjang tahun 2012?

1.      Temuan Tata Surya Tertua
Dr. Johny Setiawan, astrofisikawan asli Indonesia dan berkarya dalam penemuannya di Max Planck Institute for Astronomi, berhasil menemukan tata surya tertua yang berusia 12,8 milyar tahun.
Tata surya ini anomali karena bintang induk planet miskin logam.
Bintang induk tata surya tersebut dinamakan HIP 11952 (Sannatana yang artinya abadi), sesuai penamaan objek dari katalog Hipparcros. Kedua planet yang mengorbit pada bintangnya dinamakan HIP 11952 b dan HIP 1152 c.
Sistem tata surya ini diperkirakan terbentuk saat galaksi Bimaskti belum terbentuk. Jarak tata surya ini hanya 375 tahun dari bumi.
“Ini sama perumpaannya dengan menemukan benda arkeologi di pekarangan rumah sendiri”, ungkap Johny (23/3/2012).


2.      Penerbangan Perdana UAV Terbesar di Asia
Pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vechile-UAV) bernama Joshapat Laboratory Large Scale Experimental Unmanned Aerial Vechile (JX-1) yang dikembangkan oleh Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, ilmuwan Indonesia yang berkarya di Jepang, merupakan UAV terbesar di Asia.
“JX-1 sementara ini terbesar di Jepang, dan mungkin Asia,” ungkap Josaphat dalam wawancara via email dengan Kompas.com (16/6/2012).
UAV ini berhasil diterbangkan perdana pada 7 Juni 2012 di Fujikawa Airfield. UAV ini nantinya akan menjadi tulang punggung riset penginderaan jauh. Malaysia dan Jepang sudah meminati teknologi ini.




3.      Ternyata Indonesia Merupakan Nenek Moyang Penduduk Madagaskar
1.200 silam, puluhan wanita Indonesia mendirikan koloni Madagaskar, ungkap para ilmuwan, Rabu (21/3/2012) dalam sebuah penelitian atas salah satu episode paling aneh dalam pengembaraan manusia.
Pulau Madagaskar 1.200 silam dihuni orang Afrika daratan utama dan juga orang Indonesia yang berkediaman 8.000 km dari sana.
Sebuah tim riset yang dipimpin Murray Cox dari Massey University Selandia Baru meneliti DNA untuk mendapatkan berbagai petunjuk untuk menjelaskan teka-teki migrasi tersenut.
Diteliti dari bahasa, penduduk Madagskar menggunakan dialek-dialek yang asal-usulnya dapat ditelusuri ke Indonesia.
Bukti lainnya tentang pemukiman orang-orang Indonesia itu beraal dari pemuan cadik, peralatan tani, alat musik, dan cara bercocok tanam.
Ada sebuah teori bahwa para wanita Indonesia yang mendirikan koloni Madagaskar, menggunakan sebuah perahu yang melakukan suatu perjalanan lintas samudera seccara kebetulan. Pemikiran itu didukung oleh simulasi pengarunga laut yang menggunakan arus samudera dan pola-pola cuaca monsoon, papar tim Cox. Bahkan semasa Perang Dunia II, bangkai kapal-kapal yang dibom dekat Sumatera dan Jawa terbawa arus hingga ke Madagaskar pula.


4.      Badak Sumatera Melahirkan Anak Jantan
Badak Sumatera di penagkaran Way Kambas Lampung, melahirkan anak jantan yang diberi nama Andatu, pada Sabtu (23/6/2012). Keberhasilan pembiakan badak Sumatera ini telah ditunggu selama 124 tahun.
“Alami dan tidak ada masalah, pagi tadi sudah menyusui, dan Alhamdulillah, ini merupakan pesta besar bagi konservasi sumber daya alam, khususnya badak, karena sangat sulit,” kata Sumarto, Kepala Pusat Informasi Kementrian Kehutanan.


5.      Fisikawan Indonesia di Balik Perburuan Partikel Tuhan
Suharyo Sumowidagdo, fisikawan Indonesia, ternyata juga terlibat dalam perburuan partikel Tuhan dalam eksperimen Large Hadron Collider (LHC) Organanisasi Eropa untuk Penelitian Nuklir (CERN).
“Saya menjadi anggota kolaborasi eksperimen CMS (Compact Muon Solenoid) setelah menyelesaikan PhD fisika partikel di Amerika Serikat, tepatnya tahun 2008,” ungkap Haryo saat dihubungi via email oleh Kompas.com pada Kamis (5/7/2012).
Hatryo ikut serta dalam pembuatan software sistem kendali bagi detektor muon (salah satu partikel penyusun materi). Detektor berada 100 meter di bawah tanah sehingga pengendalian harus dilakukan jarak jauh dengan sistem kendali. (aza)


SUMBER TERKAIT: