Rabu, 03 Juli 2013

Senyuman 2013: Super Hero Berani Khitan




Senyuman 2013: Super Hero Berani Khitan
                Senyuman (Senangnya Umat Berkhitan) kembali hadir di tahun 2013 (29/06). Event yang selalu diadakan tiap tahunnya oleh siswa-siswi  SMA Negeri 5 Surabaya ini, mempunyai daya tarik tersendiri di tahun 2013 ini. Acara yang dinaungi oleh Sekbid 2, yakni, Timsos (Tim Sosial) ini, diadakan di SMA Negeri 5 Surabaya.
                Dengan tema “Super hero Berani Khitan” acara tersebut berhasil menarik 85 peserta khitanan massal untuk berpartisipasi dalam acara tersebut. “Kami memilih super hero, karena mengingat peserta yang mendaftar itu anak kecil, jadi kebanyakan suka dengan Superman, Spiderman, dan sejenisnya,” terang Adrian X-8 yang merupakan Wakil Ketua I Senyuman 2013. Acara ini semakin mendapat perhatian yang menarik dari para peserta dan orang tua. “Yang menarik perhatian peserta dan orang tua mungkin dari sudut pandang gift-nya, karena kita memberi goody bag bergambar super hero-yang berisi sarung, baju, peci, alat tulis, dan uang sebesar IDR 100.000. Tak hanya itu, kami juga mengadakan check up pada  tanggal 2 Juli, agar kesehatan para peserta pasca berkhitan terjamin,” imbuhnya.
                Kesulitan awal diadakan acara tersebut, yakni, dari  sie humas dan sie dana. “Untuk kesulitan terbesar itu, kami merasa  kesulitan buat nyari sampai 85 anak dan kami juga sempat kekurangan dana juga. Namun, di akhir acara kami menghitung kembali, ternyata Senyuman kali ini, mendapat profit,” terangnya.
                Antusiasme para peserta Senyuman terlihat ketika, pukul 06.00 pagi-adik-adik pemberani tersebut sudah membanjiri  gerbang utama SMA Negeri 5 Surabaya. Para peserta berkumpul di Pendopo Utara Smala. Dengan  sabar para peserta menunggu giliran untuk melakukan khitan sambil melihat  film dan bernyanyi dengan panitia, sehingga dapat mencairkan ketegangan dari para peserta. Pelaksanaan khitan dilakukan di XII-IPA 2.
                 Tanggapan positif pun mengalir deras untuk acara ini. “Acara ini sungguh sangat bagus. Para panitia menyiapkannya dengan sangat baik. Siswa-siswi SMA Negeri 5 Surabaya mempunyai rasa sosial yang sangat tinggi,” terang Ibu Husnul yang merupakan ibu dari Rifen-peserta Senyuman 2013. Namun, beliau juga menyayangkan beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam acara ini. “Secara keseluruhan, acara ini sudah sangat bagus. Namun, yang perlu diperhatikan itu lebih ke transport untuk para peserta yang rumahnya jauh,” ujar beliau.
                Suksesnya acara tersebut, tentunya membutuhkan suatu pengorbanan tak terhingga dari panitia Senyuman 2013. Dengan usaha keras  serta kerelaan untuk meluangkan waktu menjadi kesuksesan dalam acara tersebut. Senyuman akan kembali hadir tahun depan  dengan lebih baik lagi. Sampai jumpa di Senyuman 2014! (ddy)

Sabtu, 25 Mei 2013

Request di Twitter, Akhirnya Jadi Juara


            Smala Science and Linguistics Competition. Acara lomba akademis yang diadakan rutin oleh Smala tiap tahunnya lagi-lagi berjalan dengan lancar dan mengesankan. Bahkan di tahun 2013 ini, S2LC memperluas wilyah pendaftarannya menjadi untuk seluruh wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, NTT, dan NTB! Tak hanya itu saja, S2LC 2013 juga menambah satu lagi bidang akademik yang di lombakan yaitu Biologi.
            Juara pertama perdana mata pelajaran biologi ternyata memiliki kisah yang unik. Jauh jauh datang dari Lamongan, satu tim yang terdiri dari seorang anak laki-laki berkacamata dengan pasangannya seorang gadis berjilbab ini mengaku tak menyangka dapat menjadi juara pertama dalam bidang biologi pada S2LC tahun ini. “Tentu saja sangat senang, meskipun juga kaget. Nggak nyangka banget bisa jadi pemenang. Kita belajar cuma semalam sebelumnya dari penyebaran soal yang waktu itu disebarkan lewat twitter S2LC.” ucap gadis berjilbab dari Lamongan tersebut beberapa saat setelah pengumuman juara S2LC 2013.
            “Oh ya kak, kok bisa kebetulan ya, aku waktu itu pernah mention S2LC minta diadain lomba biologi, eeh ternyata keturutan, bisa menang lagi.” ujar Abdullah, anak laki-laki berkacamata itu nyeletuk tiba-tiba saat sedang ditanya seputar perasaannya ikut S2LC “Soalnya tahun kemarin aku ikut S2LC juga tapi mata pelajaran IPU, sayangnya belum bisa menang. Nah yang ini biologi, habis request di twitter, ternyata bisa menang juara satu, seneng banget.” tambahnya dengan senyum lebar.
            Kedua anak asal Lamongan itu juga mengaku bahwa salah satu alasan mereka mengikuti S2LC adalah selain untuk menambah pengalaman dalam mengikuti lomba-lomba, juga karena kakak – kakak panitia yang kata mereka sangat heboh dan juga baik-baik. “Dari tahun lalu kakak-kakaknya selalu baik dan heboh gini. Acaranya keren dan seru banget.” begitu ucap mereka.
            Tentu saja dibalik kesuksesan S2LC 2013 tahun ini adalah seluruh panitia yang sudah bekerja dengan keras semenjak beberapa bulan sebelum pelaksanaan hari H S2LC 2013. Selamat, para panitia!(ai)

Rabu, 17 April 2013

Akun Twitter Baru Milik SBY

Berkembangnya teknologi pada masa kini membuat akses internet tak lagi susah untuk didapat, tidak seperti beberapa tahun yang lalu saat perangkat komputer masih dianggap sebagai suatu barang mewah yang tak semua orang dapat miliki. Kini hanya bermodal sebuah handphone segenggaman tangan saja setiap orang di dunia sudah dapat memperoleh informasi terbaru dengan cepat dan mudah secara online.
Meningkatnya penggunaan internet juga berbanding lurus dengan jumlah pengguna sosial media di dunia maya. Sosial media menjadi semakin popular dikalangan pengguna internet dengan kehadiran Friendster pada tahun 2008, hingga facebook, dan yang paling banyak digandrungi saat ini: Twitter. Hampir semua pengguna internet kini mempunyai akun di tiap sosial media, tidak mengenal jenis kelamin, tidak memandang usia, dan pekerjaan. Dari pelajar, para pekerja kantoran, artis Ibu Kota, hingga beberapa pejabat negara kini mempunyai akun pribadi di tiap social media. Bagaimana tidak, sosial media memang merupakan fasilitas yang paling mudah dan cepat untuk menjembatani hubungan interaksi sosial antar manusia.
Peran sosial media semakin terlihat dan terbukti dengan berita baru – baru ini yang cukup menghebohkan rakyat Indonesia, terutama pengguna aktif Internet dan sosial media dengan kehadiran akun twitter resmi baru milik presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (@SBYudhoyono). Akun twitter yang diluncurkan perdana oleh SBY pada sabtu malam kemarin (13/4) di Istana Cipanas, dengan tweet pertama beliau yang berbunyi “Halo Indonesia, saya bergabung ke dunia twitter untuk berbagi sapa, pandangan, dan inspirasi. Salam kenal *SBY*” langsung mendapat banyak respon dan tanggapan, terhitung ada 2000 lebih pengguna twitter yang langsung menanggapi tweet pertama orang nomor satu di Indonesia tersebut. Hingga rabu ini, sudah ada lebih dari satu juta orang yang me-follow akun resmi pak presiden.
SBY melalui akun twitternya menyampaikan sejumlah pemikiran dan keputusan serta tindakan yang beliau ambil mengenai beberapa hal di Indonesia. Seperti tentang kecelakaan pesawat Lion Air di Denpasar, arahan tentang keterlambatan sebagian soal ujian nasional tingkat SMA,dan juga arahan mengenai upaya untuk menjaga stabilitas pertaniaan dengan pengelolaan pupuk.  SBY juga memberikan tips untuk pelajar Indonesia dalam menghadapi unas, serta beberapa petikan dari perkataan SBY yang di tweet oleh Staf Khusus miliknya.
Selain men-tweet, SBY juga mulai mengikuti akun twitter lain milik keluarga besarnya, beberapa pejabat negara, serta sebagian wartawan nasional yang beruntung. Dalam waktu singkat, akun twitter milik SBY telah mendapakan tanda centang atau Verified Account dari pihak twitter.
Munculnya akun resmi SBY tentu saja mendapat berbagai macam tanggapan dari masyarakat Indonesia, tentu saja sebagian menyambut baik, namun juga banyak yang memberikan kritik pedas untuk bapak presiden. Seperti ucap Aldo Lesmana, Bendahara II Osis di Smala, “Sebenarnya ada sisi positif dan negatifnya.positifnya, SBY bakal lebih mengetahui pendapat masyarakat Indonesia tentang masalah di Indonesia, dan juga dapat memudahkan masyarakat untuk mengerti pendapat dan pemikiran SBY sebagai presiden. Tapi juga ada sisi negatifnya, karena banyak masyarakat yang mempunyai mindset berbeda. Contohnya kebanyakan dari mereka berpikir SBY kurang kerjaan dan kemungkinan akan menurunkan kinerjanya sebagai pemimpin kalau terus update di twitter, dan akan ada banyak orang yang mention kritik dan hujatan untuk pak SBY sendiri yang terlalu berlebihan. At least, akun twitter pak SBY tidak akan memberikan dampak yang signifikan, hanya saja mindset beberapa masyarakat perlu dirubah.” Beda lagi dengan pendapat Desy Mevianti, yang berkata bahwa akun twitter pak SBY hanya akan benar-benar bermanfaat jika SBY memang sungguh-sungguh membaca dan memberikan respon positif terhadap kritik dan masukan yang disampaikan oleh masyarakat lewat twitter.
SBY sendiri dalam acara peluncuran akun twitternya secara resmi yang diliput oleh beberapa wartawan, berkata bahwa alasan dirinya membuat akun twitter adalah untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan rakyatnya. Sebelumnya SBY pernah membuat layanan SMS dan surat untuk berhubungan langsung dengan rakyat. Namun karena melihat dahsyatnya perkembangan sosial media, salah satunya twitter, SBY pun memutuskan untuk membuat akun twitter. Semoga saja akun twitter baru milik orang nomor satu di Indonesia ini dapat bermanfaat dan meningkatkan kinerja pemerintah dengan masukan serta beberapa kritik yang dapat disampaikan  masyarakat secara langsung.(ai)

Jumat, 12 April 2013

Belajar Budaya Asing yang Asik


                Smalane pasti tahu kan di sekolah kita tercinta, ada 3 pilihan bahasa asing kecuali bahasa Inggris yang bisa dipilih sesuai minat kita bukan? Yap  salah satunya adalah bahasa Jepang. Dari 2 kelas ini, ada beberapa siswanya yang mengikuti program IIME. Ada yang sudah tahu apa itu program IIME? Jadi IIME merupakan kepanjangan dari International Intercultural Mural Exchange , yaitu program kerjasama sekolah Indonesia dengan sekolah dari Jepang. Dalam program ini tidak hanya sekolah-sekolah SMA yang ikut serta, melainkan dari jenjang SD pun dapat mengikutinya asalkan memiliki hubungan kerjasama denga sekolah di Jepang.
                Ada banyak kegiatan yang dilakukan dalam program IIME ini seperti mural yaitu kegiatan siswa dari Jepang dan Indonesia bertukar budaya dengan cara melukis bertemakan budaya negara masing-masing yang nantinya akan dikirimkan ke Indonesia lalu dikirim kembali ke Jepang untuk kenang-kenangan. Tidak hanya itu, siswa yang mengikuti program ini juga melakukan komunikasi dengan siswa Jepang melalui website khusus yang dibuat oleh IIME. Pembina program ini adalah pak Latif dan Hanif sensei sebagai asisten. SMAN 5 Surabaya melakukan pertukaran budaya dengan Hagoromo Gakuen, Osaka, Jepang.
                Salah satu peserta program ini, Dewa dari X-8 menceritakan beberapa acara dan kegiatan menarik yang diselenggarakan oleh IIME. “Hari Senin, 24 Desember 2012 ada acara pertemuan yang diselenggarkan oleh Tunas Hijau di Grand City. Acaranya berjudul Helvi Expo, di acara ini hadir pula direktur IIMEI serta perwakilan siswa dari Jepang. Direktur memaparkan  laporan kerja yang dilanjutkan dipajangnya hasil mural Indonesia dan Jepang. Setelah itu, direktur juga mempromosikan kegiatan yang bersifat lingkungan “Hari Tanpa Daging” yaitu hari dimana hanya memakan sayur atau  mencoba untuk menjadi vegetarian. Keesokan harinya, dilaksanakan kegiatan makan tempe bersama dari hasil olahan bersama Helvi Expo,” tutur Dewa. “Yang pertama ingin lebih tahu IIME itu program yang seperti apa, terus menambah penalaman baru, jadi bisa bertukar budaya, dan yang jelas ingin membawa nama Indonesia khususnya smala  lebih dikenal lebih luas di Jepang,” jawabnya saat ditanya mengenai apa alasannya mengikuti program ini.
                Jadi kita tidak perlu pusing bagaimana cara mempelajari bertumpuk-tumpuk buku untuk mengenal budaya asing. Jika bosan dengan cara-cara belajar budaya lain yang selama ini monoton seperti membaca dan googling, kalian bisa mencoba kegiatan-kegiatan seperti IIME ini. Selain senang, kita juga bisa dengan cepat mengenal budaya lain dan menambah teman baru.(nad)

Rabu, 10 April 2013

Ohh, Kencur


Bentuknya kecil, berwarna coklat, baunya harum untuk sebagian orang, rasanya enak untuk sebagian orang, hanya dengan melemparnya ke tanah ia akan tumbuh dengan alami, dan dengan sinar matahari, tidak terlalu basah serta setengah ternaungi ia dapat tumbuh subur. Ya temu kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air, kencur.
Sejak jaman dahulu kencur telah dikenal sebagai tanaman obat yang banyak digunakan untuk membantu mengobati berbagai macam penyakit. Manfaat kencur antara lain adalah untuk membantu meringankan sakit kepala, influenza, keselo dan beberapa penyakir ringan lainya.
Khasiat kencur juga telah dikenal sejak jaman dahulu untuk membantu melangsingkan tubuh, meringankan serangan penyakit migrain, mengobati asthma, mengobati penyakit rematik, mengobati tetanus, batuk serta mampu menghilangkan jerawat.
Teman-teman, ternyata sebagian besar Smalane mengetahui temu ini. bukan hanya mengetahui tetapi juga mengonsumsi. Contohnya SS PSGS dan SS Pas-Q V, ke-2 SS ini tidak asing dengan kencur. Bahkan di latihannya mereka sering mengonsumsi kencur. Para anggota PSGS dan Pas-Q V mengonsumsi kencur itu agar latihan mereka dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala dengan suara mereka.
Mengintip sehari latihan Pas-Q V, selain mereka latihan PBB dan latihan fisik ternyata disela-sela latihan, mereka mengonsumsi 1 potong kencur. Pernah di saat latihan mereka makan kencur hingga beberapa kali dengan jumlah kencur yang sedikit lebih banyak. Cara memakannya, pertama ambil satu atau dua potong kencur. Lalu letakkan kencur itu ke gigi taring di samping kanan dan kiri serta gigit. Lalu tutup mulut dan gigit serta kunyah sampai halus lalu telan kencur. Disarankan agar kencur utuh tidak diletakkan langsung di tengah mulut agar saat akan menggigit dan mengunyahnya tidak ingin memuntahkan kencur.
“Pertama ngerasain baunya itu tidak enak dan rasanya aneh pedas. Tetapi lama kelamaan aku jadi suka”, pengakuan Cindy X.9 salah satu angkatan XXI Pas-Q V. “Manfaat untuk stamina badan jadi lebih fit dan segar. Selain itu suara kita jadi lebih keras”, tutur Cindy X.9 saat tanya tentang manfaat dari kencur.
“Rasa kencur itu kayak apel tapi pedes, gurih krenyes-krenyes gitu. Pertama makan kencur rasanya gak enak banget tapi lama kelamaan jadi terbiasa”, tutur Tasya X.9 salah satu angkatan XXI Pas-Q V saat ditanya tentang kesan makan kencur seraya tertawa. “Manfaatnya kayak buat nguatin suara dan menurutku Pas-Q V butuh itu agar teriakannya jadi menggelegar. Selain itu aku tersugesti kencur itu menguatkan fisik”, lanjut Tasya X.9. (aid)


Selasa, 02 April 2013

Budaya Literasi di Mata Smalane



                Munculnya Budaya Literasi di Smala, berawal dari kurangnya minat membaca karya sastra di kalangan pelajar. Hal mendasar itulah, yang menjadikan suatu alasan para guru dan staf Smala untuk mengadakan program literasi. Karena tanpa membaca, pendidikan di negara ini tidak akan berjalan sesuai cita-cita reformasi.
                Program Budaya Literasi ini, bertujuan untuk meningkatkan minat baca, khusunya kalangan pelajar dan juga meningkatkan nilai Ujian Nasional Bahasa Indonesia yang sulit bagi siswa untuk mendapatkan nilai sempurna yakni, 10,00. Karena, pada Ujian Nasional Bahasa Indonesia banyak menggunakan soal-soal bacaan seperti, cerita sastra, puisi, berita, dan lain-lain. Sehingga, siswa harus benar-benar mengerti dan memahami bacaan  tersebut sebelum menjawab soal yang tersedia dengan benar dan tepat.
                Teknik pelaksanaan program Budaya Literasi ini, dimulai dari jam ke-0 yakni, 06.30-06.45. Setelah membaca novel, siswa diwajibkan untuk menulis resume dan ditanda tangani oleh guru pengajar di jam pelajaran pertama. Barulah, pelajaran utama dimulai.
                Program literasi ini banyak mendapatkan tanggapan positif dari Smalane. Karena di dalam Budaya Literasi ini, tidak hanya sebatas membaca dan menulis resume. Tetapi juga, Smalane yang giat dalam membaca karya sastra atau novel dan membuat resume yang telah dibaca, akan mendapat penghargaan dari pihak sekolah. Salah satu, Smalane yang mendapat juara 2 dalam banyaknya jumlah buku yang dibaca satu bulan terakhir adalah Imelda X-8, ”Literasi adalah program baru dari Kepala Sekolah Smala yang dapat menambah wawasan dan pengalaman siswanya melalui kegiatan membaca. Literasi secara tidak langsung menambah perbendaharaan kosakata para siswa.” Jelasnya.
                Namun, terdapat  salah satu Smalane yang berpendapat lain, mengenai Budaya Literasi. Yakni, Dea X-8,”Sebenarnya,  program literasi ini sangat baik untuk pelajar terutama Smalane sendiri. Namun, yang jadi permasalahan barunya adalah kita dituntut untuk terus membaca novel selama 15 menit, yang dapat menimbulkan kecanduan untuk membaca novel tersebut terus-menerus. Sehingga, waktu belajar pun terganggu.” Ungkapnya.
                Meskipun banyaknya tanggapan dan komentar Smalane tentang budaya literasi, program literasi merupakan program yang telah dicanangkan oleh pihak sekolah  yang harus ditaati oleh pelajar. Namun, ada baiknya juga apabila sekolah juga mempertimbangkan aspirasi-apsirasi dari siswa-siswinya. Agar menimbulkan kesinambungan mengenai pemikiran siswa dan pihak sekolah.(ddy)

Senin, 25 Maret 2013

Earth Hour di Berbagai Belahan Dunia

Nama Earth Hour mungkin sudah tidak asing lagi di telinga para pembaca. Earth Hour sendiri adalah kegiatan dunia yang di organisir oleh lembaga WWF (World Wide Fund for Nature). Merupakan kegiatan yang mengajak seluruh penduduk di bumi untuk mematikan lampu sejenak selama 1 jam pada hari yang ditentukan di Bulan Maret. Kegiatan Earth Hour ini semata-mata bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim. Bermula pada 31 Maret 2007 pada pukul 19.30-20.30 dimana pertama kali bertempat di Sydney. Pada saat itu Earth Hour dilaksanakan sebagai kegiatan nasional Sydney. Akan tetapi setelah pertama kali terselenggarakannya Earth Hour tersebut, minat negara-negara lain untuk ikut bergabung dalam Earth Hour tahun berikutnya sangat tinggi. Berbagai negara mendaftarkan diri untuk ikut bergabung.

Pada 29 Maret 2008, tercatat bahwa 371 kota yang berasal dari 35 negara secara serempak ikut meramaikan kegiatan Earth Hour tahun 2008. Diperkirakan terdapat 50.000.000 penduduk bumi ikut mendukung aksi Earth Hour ini.

Pada 28 Maret 2009. Ratusan juta orang di lebih dari 4.000 kota dan kota-kota di 88 negara mematikan lampu mereka selama satu jam, menunjukan betapa besar kepedulian mereka terhadap perubahan iklim yang terjadi. Earth Hour ini meluncurkan Orb Rakyat, yaitu bola perak berkilauan yang berisi hard drive 350 gigabyte yang berisi video, gambar dan dokumen yang mewakili ratusan juta orang yang ikut menyuarakan tindakan mereka terhadap perubahan iklim yang berlangsung.

Sama halnya dengan Earth Hour tahun 2010 maupun tahun 2011, terjadi berbagai peningkatan terhadap aksi kepedulian tersebut. Negara yang tergabung dalam aksi Earth Hour itu pun semakin tahun semakin banyak. Dengan berbagai cara, mereka ikut meramaikan kegiatan Earth Hour tersebut dengan cara mereka masing-masing.

Pada Earth Hour 31 Maret 2012 yang diadakan di 8:30 pm-9: 30pm. Earth Hour memperkuat dirinya sebagai aksi sukarela terbesar bagi lingkungan, dengan lebih dari 6950 kota dan kota-kota di 152 negara dan wilayah mengambil peran besar dalam aksi lingkungan ini. Earth Hour 2012 pergi ke ekstrem untuk melindungi planet ini, dengan astronot André Kuipers mengamati lampu acara dari Stasiun Luar Angkasa Internasional. Hanya beberapa bulan setelah berakhirnya pemberontakan Libya, dua remaja di Tripoli menyelenggarakan Earth Hour untuk pertama kalinya di Libya.

Earth Hour yang baru saja diselenggarakan pada 23 Maret 2013 pukul 20.30-21.30 kemarin juga mengambil banyak suara masyarakat di penjuru dunia. Berbagai negara saling menunjukkan aksinya untuk mendukung aksi Earth Hour tersebut.
Dimulai dari:


Earth Hour di Burj Khalifa, Dubai   (Foto oleh Jumana El Heloueh )


Earth Hour di Pusat Perbisnisan Beijing   (Foto oleh Feng Li)

Earth Hour di Pusat Keramaian Singapura    (Foto oleh Natashia Lee)

Earth Hour di Charles Bridge, Prague    (Foto oleh Petr Josek)

Dari berbagai foto diatas, dapat kita lihat bahwa berbagai kalangan masyarakat di segala penjuru dunia saling menunjukkan aksi mereka mendukung kegiatan Earth Hour ini. Semakin banyak penduduk kita yang peduli dengan perubahan iklim yang saat ini terus menerus terjadi, maka seharusnya kita semakin peduli dengan lingkungan kita. (fbi)

Rabu, 20 Maret 2013

Liga Champions : Ajang Kompetisi Raksasa Eropa

        Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang paling digandrungi,mulai dari strategi permainan yang cerdik hingga klub klubnya yang bersejarah tinggi membuat olahraga ini digemari bermacam-macam orang di berbagai belahan dunia. Salah satu faktor yang membuat olahraga ini memiliki banyak penggemar adalah pertandingannya yang sarat akan intrik dan semanggat kompetisi yang tinggi. Salah satu ajang kompetisi sepakbola sendiri yang paling prestisius adalah 'Liga Champions'.
Dimulai sejak tahun 1955, kompetisi tahunan ini mempertandingkan klub-klub asal daratan Eropa yang selalu sengit dan seru untuk dilihat tak terkecuali tahun ini.
Tahun ini 'Liga Champions' tak hanya mempertandingkan klub-klub kuat dengan tradisi juara seperti Real Madrid dan Barcelona tetapi juga klub kuda hitam seperti Galatasaray asal Turki. Maka seperti layaknya bola yang bundar tahun ini kejuaraan yang mengadaptasi lagu tema "Zadok the Priest" ini akan menghasilkan hasil yang tidak bisa diprediksi siapa pun.
     
      Liga Champions sendiri juga mempunyai penggemar di lingkungan Smala sendiri. Salah satunya adalah Gabriel Advent dari kelas X 9. untuk Liga Champions tahun ini ia menjagokan Borussia Dortmund klub asal Jerman yang pernah menjuarai ajang ini pada edisi 1996. "Klub ini memiliki potensi yang tinggi dan terlihat tangguh pada tahun ini" ujar siswa yang juga tergabung dalam SS futsal tersebut. memang apa yang dikatakan Gabriel tersebut ada benarnya melihat dari keberhasilan Borussia dalam mejuarai grup d mengalahkan Real Madrid yang merupakan pengkoleksi juara terbanyak liga champions yakni sebanyak sembilan kali. selain Gabriel ada juga Fauzan dari XI IA 2 yang memilih untuk menjagokan klub asal Jerman lainnya yakni Bayern Munchen yang juga merupakan jawara dari grup f.

'The Big Ear' piala yang diperebutkan dalam Liga Champions (aw)
      Meskipun kedua klub diatas sama-sama mempunyai tradisi juara belum tentu kedua klub akan berhasil menjadi juara mengingat kompetisi ini yang tidak ramah kepada juara bertahan. Belum ada klub yang berhasil memenangi kompetisi ini dua kali berturut turut sejak kompetisi ini diubah menjadi Liga Champions (sebelumnya dikenal dengan piala Eropa). Klub seperti PSG (Paris Saint German) yang tidak punya tradisi juara sama sekali dalam ajang ini terbukti menjadi salah satu kandidat kuat juara.
maka hasil akhir kompetisi ini sama sekali tidak bisa diprediksi mengingat Liga Champions sendiri baru memasuki babak perempat final. (aw)

 
                                                                                              

Jumat, 15 Maret 2013

Jangan Lagi Pandang Sebelah Mata


                Berdiam di pinggir jalan, mulai datang dan menghampiri kendaraan satu persatu ketika lampu merah mulai menyala. Dengan wajah polos khas anak anak, mereka datang menghampiri kaca mobil, bernyanyi sambil bermain gitar, berjualan koran, ataupun hanya sekedar menengadahkan tangan mengiba. Siapa yang tak pernah melihat anak – anak seperti mereka? Bahkan di depan sekolah kita sendiri sering terlihat pula gadis kecil yang sering mendekati dan membuntuti kita untuk menjual korannya.
                Banyak diantara kita yang memandang sebelah mata anak – anak bernasib kurang beruntung seperti mereka. Banyak diantara kita yang hanya tersenyum kecil tak peduli dan segera menghindar ketika mereka datang menghampiri. Tak sedikit pula yang bersikap acuh dan secara kasar menyuruh mereka untuk pergi. Memang terkadang kehadiran mereka terasa mengganggu, tapi pernahkah berpikir bahwa itu semua sebenarnya bukan salah mereka?

Senyum lepas Cita ketika berpose.(nhz)
                Seperti tutur gadis penjual di depan sekolah yang sering kita lihat, Cita. Pernahkah Smalane berkenalan lebih dekat dengannya? Tinggal dengan ibunya di jalan Ambengan, Cita adalah gadis kecil berumur 9 tahun dan berada di bangku kelas lima di salah satu SD Negeri Surabaya. Meskipun ketika diminta membaca judul koran yang dijualnya ia menolak dengan senyum malu, beruntungnya Cita masih sempat bersekolah. Berjualan di pinggir jalan sekitar Smala dari jam 11 siang ketika pulang sekolah sampai malam, Cita mengaku memang ibunya yang memintanya untuk berjualan, sedangkan ibunya sendiri tidak ikut dan hanya mengawasi Cita dari kejauhan. Meskipun tak ada waktu untuk bermain dan belajar, Cita berucap “Ya senang mbak, ikut membantu orang tua,” dengan senyum jenaka yang tulus.
                Begitu polos dan tulusnya anak jalanan seperti Cita, tegakah untuk bersikap kasar dengannya? Walau terkadang memang sedikit menyebalkan, namun sempatkanlah untuk berpikir apa yang membuat mereka bersikap seperti itu. Cita hanyalah satu diantara banyak anak jalanan yang ada di sekitar kita. Yang masih beruntung karena dapat merasakan bangku sekolah, tidak seperti anak jalanan lainnya yang cenderung tidak peduli masalah pendidikan, bahkan ada beberapa yang ingin, namun tak cukup beruntung untuk merasakannya. Maka dari itu Smalane, jangan lagi lihat mereka dengan sebelah mata. Mari perbaiki diri kita dengan ikut membantu, atau sekedar bersikap ramah dan tak acuh kepada anak – anak jalanan yang bernasib kurang beruntung seperti mereka.(ai)

Selasa, 12 Maret 2013

Diperkirakan 2025 Air Krisis Jadi Teman Rakyat Pribumi

         Air merupakan salah satu unsur vital bagi kehidupan manusia. Dari kelimpahan air di dunia, hanya lima persen saja yang layak dikonsumsi sebagai air bersih dan sisanya merupakan air laut dan air yang dimanfaatkan manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Namun krisis air bersih melanda Indonesia, padahal Indonesia merupakan negara yang kaya. Indonesia memiliki enam persen persediaan air dunia, atau sekitar 21% dari persediaan air Asia Pasifik, namun pada kenyataannya, dari tahun ke tahun, Indonesia selalu mengalami krisis air bersih.
         Pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk di Indonesia yang melaju cukup signifikan  tidak diimbangi dengan daya dukung sumber daya alam. Berbagai masalah yang timbul seperti seperti masalah yang timbul dari terjadinya krisis air jika dilihat dari faktor perubahan iklim hingga kerusakan lingkungan yang langsung berimbas dampaknya bagi ekosistem tertentu. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementrian Dalam Negeri, Diah Anggaraeni, dalam rapat pengelolaan lingkungan hidup daerah wilayah barat Indonesia di Hotel Kapuas Palace, Pontianak, pada Kamis lalu (7/3).
“Di beberapa negara, karena minimnya lahan pertanian dan sedikitnya pangan, pada 2025 diperkirakan akan terjadi krisis air, karena sulit didapat air bersih untuk minum. Perubahan iklim yang ekstrem akan mulai terasa akibat ketidaksimbangan lingkungan,” kata Diah.
         Indikasi krisis air bersih dapat dilihat dari kondisi air yang digambarkan berdasarkan kualitas air dan ketersediaan atau volume air yang terdapat di Indonesia yang berkaitan dengan seberapa anyak air yang dapat dimanfaatkan dibandingkan dengan kebutuhannya. Sedangkan kondisi air berkaitan dengan kelayakan pemanfaatan air untuk berbagai kebutuhan. Kualitas air juga berkaitan dengan volume dan daya pulih air untuk menerima beban pencemaran dalam jumlah tertentu. Dan kelayakan air di Indonesia, terutama sebagai air minum, sangat memprihatinkan.
         Potensi ketersediaan air bersih di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung berkurang akibat rusaknya daerah tangkapan air dan pencemaran lingkungan yang diperkirakan sebesar 15-35% per kapita per tahun. Padahal di lain pihak, kecenderungan konsumsi air bersih justru naik secara eksponensial. Pertumbuhan penduduk juga berpengaruh pada kebutuhan air bersih yang tersedia.
“Semakin bertambahnya tahun, jumlah air bersih di Indonesia semakin berkurang. Mungkin salah satu faktor penyebabnya adalah semakin banyaknya pencemaran yang terjadi dan mungkin lahan untuk pembangunan juga berpengaruh. Dulu orang bisa langsung minum dari sungai, sekarang tak semua air dari sungai layak minum. Sekarang air bersih mungkin cuma dari PDAM,” kata Yayan kelas 11 IPA 8 SMAN 5 Surabaya.
         Diah mengatakan, di era desentralisasi dan otonomu daerah sekarang ini, masalah lingkungan hidup telah diamanatkan dalam UU No.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah pasal 13 dan 14. Ketentuan itu menegaskan bahwa pengendalian lingkungan hidup merupakan urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah provinsi, dan kebupaten/kota.
“Kami semua melakukan pembangunan. Bahkan pembangunan dilakukan oleh dunia. Dan, selama ini pembangunan memang nyata untuk lingkungan,” tuturnya.
         “Di satu sisi, dalam melakukan pembangunan memang harus ramah lingkungan. Pembangunan itu harus sesuai dengan undang-undang. Hal ini tentunya menjadi tantangan kami semua. Pembangunan itu merupakan pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan,” tuturnya kembali.
         Menurut Yayan, solusinya yang pasti adalah dengan memimalisir pencemaran. Yang pertama dengan tidak membuang sampah sembarangan terutama di daerah aliran sungai (DAS), kedua yaitu dengan melakukan lebih banyak daur ulang pada sampah plastik, ketiga dengan membersihkan saluran air atau got dan menyaring pembuangan limbah rumah tangga, keempat dengan menanam banyak pohon karena tanaman berpengaruh banyak untuk mengurangi pencemaran air, dan semua itu membutuhkan kesadaran diri masing-masing individu di Indonesia. (aza)

Sabtu, 09 Maret 2013

Kesehatan Emosi Saat Budaya Literasi

                Budaya literasi, sebuah budaya yang digalakkan oleh SMAN 5 Surabaya ini memiliki banyak manfaat dan dampak bagi Smalane. ”Tanpa membaca pendidikan akan mati,” dapat diartikan bahwa membaca ialah batu loncatan bagi suatu keberhasilan pendidikan. Budaya literasi ini mewajibkan Smalane untuk menyisihkan waktu 15 menit dalam sehari untuk membaca buku. Buku yang dimaksud ialah buku novel atau kumpulan cerpen-cerpen. Buku yang dibaca ada yang berjenis fiksi dan non fiksi. Ketika diadakan survey, mayoritas Smalane membaca buku berjenis fiksi. Banyak alasan yang mereka utarakan, misalnya ceritanya unik, alur ceritanya yang tidak biasa, dan banyak kejadian-jadian baru yang mereka dapatkan dari membaca novel. Selain membaca kita juga ikut membayangkan segala peristiwa yang ada dalam novel tersebut. Hal ini dituturkan langsung oleh Erike Anisa Nurshafa dari kelas X.5.
Membahas tentang perkembangan budaya literasi sampai saat ini di SMAN 5 Surabaya, setiap hari para Smalane masih mengikuti budaya tersebut dan karena budaya ini pula banyak Smalane yang menjadi ketagihan dan melanjutkan membaca di rumah. “Budaya literasi dikelasku tergantung guru jam pertama. Kalau gurunya menyuruh membaca, kelasku membaca, dan sebaliknya. Kalau aku sendiri membacanya di rumah, di sekolah menulis resumenya tetapi kadang malas untuk tanda tangannya. Menurutku budaya literasi semakin menurun soalnya tidak ada penyetoran resume tiap bulan pada sekolah,” tutur Erike Anisa Nurshafa. Hal ini berbeda dengan pendapat Naurah X.7, “Lumayan sering melakukan budaya literasi, tetapi bacaan yang dibaca terkadang buku pelajaran karena pada jam pertama akan ada ulangan pelajaran itu. Menurutku budaya literasi ialah budaya yang ditumbuhkan SMAN 5 Surabaya untuk menghasilkan generasi yang gemar membaca.”
Gak tau nih dampak budaya literasi. Tak ada esensinya. Yang terlihat novel semakin berceceran dan suka pinjam novel ditambah suka nge-share novel bagus,” tutur Erike Anisa Nurshafa. “Dapat pelajaran setelah membaca. Emosi juga dipermainkan saat membaca novel fiksi, seperti menangis,” kata Naurah X.7 saat dimintai keterangan mengenai dampak budaya literasi.
                Ternyata tidak mudah membaca fiksi. Mengapa? Dalam cerita fiksi yang sering kita temui, terdiri dari kalimat-kalimat narasi yang menggugah, latar, alur, dan fantasi atau khayalan yang belum pernah kita temui yang membuat emosi kita terasa digelitik. Emosi yang dimaksud seperti kita suka menangis saat membaca cerita yang sedih, tertawa terpingkal-pingkal saat membaca cerita konyol dan komedi, merasa marah saat tokoh dalam cerita melakukan hal bodoh yang membuat tokoh lain dalam bahaya, dan lain-lain. Pernah tidak kalian berpikir bahwa membaca cerita horor membuat kita berada dalam dunia nyata dan dunia khayalan yang dibuat oleh pengarang buku. Tidak sedikit orang yang mencari dan membaca cerita fiksi untuk mempermainkan perasaan yang nantinya akan mengobati dan mencukupi kebutuhan emosi mereka.
                Saat membaca novel atau cerita fiksi lainnya diharapkan pembaca dapat mengendalikan emosinya. Boleh saja menggunakan emosi saat membaca tetapi tidak perlu menggunakannya secara berlebihan. Saat membaca novel atau cerita fiksi tersebut juga harus menyadari bahwa yang ada didalamnya hanya cerita fiksi atau karangan belaka, serta jangan pernah meniru atau terlalu terpengaruh dengan hal-hal seperti itu. Sebaiknya kita harus mengambil hal-hal yang sekiranya bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, nusa dan bangsa.
Dibawah ini ialah tips untuk menjaga kesehatan emosi dalam membaca novel atau cerita fiksi lainnya.
Pertama, novel itu novel, cerita fiksi itu cerita fiksi. Artinya, saat membaca novel atau cerita fiksi semua anggapan atau dugaan bahwa mungkin kisah atau tragedi ini bisa terjadi di dunia nyata bisa dikesampingkan lebih dulu. Menegnai kenyataan atau fakta-fakta dapat didapatkan dari buku non fiksi, koran, dan bacaan yang mengandung kenyataan bukan opini.
Kedua, penting halnya dalam persiapan membaca. Usahakan emosi stabil sebelum membaca novel atau cerita fiksi, terutama yang mengangkat tema atau konflik yang tajam. Kalau memang ingin mencari gelitik emosi dari bacaan-bacaan fiksi, carilah yang tidak monoton, maksudnya emosinya bukan hanya senang atau sedih atau datar saja, tetapi ada kalanya lucu, mengesankan, menyeramkan dan lain-lain, serta nikmati bacaan itu dengan ekspresi. Ternyata ada survey yang membuktikan bahwa pengaruh emosi dari membaca intens buku setebal minimal 50 halaman jauh lebih tinggi daripada menonton film berdurasi 2 jam.
Ketiga , Setelah membaca novel atau cerita fiksi yang lain, cepat-cepatlah kembali ke dunia nyata. Bersosialisasilah serta menghadapi kenyataan yang ada. Fase ini akan membantu membawa skala emosi keluar dari ruang dunia nyata dan khayal untuk kembali mengenali fase-fase emosi yang bisa terasa dengan pengaktivan panca indera secara simultan dan holistik. Angin yang menerpa kulit dan rambut secara langsung akan lebih menyehatkan daripada perasaan semilir yang timbul dari adegan santai di taman di dalam cerita fiksi.
                Yupz, bagaimana Smalane? Sekarang kita telah mengetahui bahwa dalam membaca cerita fiksi atau novel kita melibatkan emosi kita dan sebaiknya kita menjaga kesehatan emosi kita. Kita hidup dalam dunia nyata bukan dalam dunia khayal yang dapat kita tentukan awal dan akhirnya. So, bacalah dan ambil manfaat dari setiap bacaan yang kita baca. Gunakan hal yang telah kita ambil untuk memberikan efek positif dalam diri sendiri, orang lain, nusa, dan bangsa.(aid)

Selasa, 26 Februari 2013

Pendidikan Karakter Berbasis Lingkungan




                Di era globalisasi seperti sekarang ini, berbagai penemuan dan penyempurnaan teknologi mengalami perkembangan yang signifikan. Pengembangan dan penyempurnaan teknologi ini, didasari oleh kebutuhan manusia yang meningkat. Untuk menyeimbangi hal tersebut, para produsen meningkatkan produktivitas kerja. Yaitu, dengan mengembangkan teknologi atau mesin produksi yang digunakan untuk mempercepat dan meningkatkan kapasitas produksi. Akan tetapi, beberapa pabrik industri sering mengesampingkan faktor lingkungan. Seperti, pembuangan limbah industri yang tidak diolah terlebih dahulu dan polusi asap pabrik yang menimbulkan pencemaran udara. Dari hal inilah, kerusakan lingkungan mulai timbul.
                Permasalahan tersebutlah, yang mendasari pemerintah untuk berupaya mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. Siswa-siswi sekolah yang merupakan generasi penerus bangsa diharapkan mampu mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. Sehingga, pemerintah mempersiapkan pembelajaran lingkungan hidup sejak dini pada siswa. Yakni, dengan memasukkan pelajaran lingkungan hidup (PLH) pada kurikulum pembelajaran.  Tidak hanya sebatas teori-teori tentang lingkungan hidup. Tetapi juga, melalui praktek, bagaimana cara melestarikan kembali lingkungan yang kita singgahi ini.
                Seperti halnya, Smala yang banyak membuat berbagai kegiatan dan ide kreatif mengenai  pelestarian lingkungan. Sehingga, Smala ditunjuk sebagai salah satu perwakilan SMA Negeri di Surabaya dalam perlombaan Sekolah Adiwiyata.
                Kegiatan yang pertama ialah, dalam pembelajaran PLH murid-murid Smala yang akrab dipanggil Smalane, mempelajari berbagai teori mengenai lingkungan hidup. Tak hanya itu, Smalane juga mempraktekkan  pembuatan produk yang berbahan dasar dari barang yang tak terpakai ataupun dari sampah, yang sering disebut oleh masyarakat sebagai kegiatan recycle.  Barang-barang recycle tersebut, tak hanya digunakan sebagai penilaian pelajaran lingkungan hidup ataupun hiasan-hiasan untuk memperindah kelas. Tetapi juga, beberapa dari produk tersebut dijual agar mendapat suatu keuntungan. Sehingga, barang tersebut memiliki nilai jual. Yang kedua, yakni, pembangunan rumah jamur yang ditempatkan di Bak Pasir Smala. Pembuatan  rumah jamur ini, dinilai sangat menguntungkan karena dapat menghasilkan profit bagi sekolah. Dan juga, jamur yang sudah masak, dapat dinikmati oleh seluruh warga sekolah. Kegiatan yang terakhir, yakni, lomba kebersihan kelas. Terdapat dua kategori dalam perlombaan ini yaitu, kelas terbersih dan kelas terkotor. Sebelum setiap kelas dinilai oleh para juri. Smalane melakukan kerja bakti untuk membersihkan kelas masing-masing pada hari Jumat (15/02) di jam pelajaran ke-1 dan ke-2. Setelah itu, juri akan masuk ke kelas-kelas dan melakukan penilaian. Setelah proses penilaian, kelas XII-IPA 3 keluar sebagai juara pertama dalam kategori kelas terbersih dan kelas XI-IPA 2 keluar sebagai juara pertama dalam kategori kelas terkotor. Hasil dari perlombaan ini akan terus berubah setiap bulannya. Karena, setiap kelas akan dipantau lagi kebersihannya. Sehingga, dapat  memunculkan juara-juara baru setiap bulannya.
                 Namun, terdapat salah satu program yang juga dapat berperan dalam pelestarian lingkungan yakni, Galonisasi yang diadakan Smala dengan menggandeng SS Greenish untuk pengaplikasiannya. Dan program ini, bertujuan untuk penghematan air. Akan tetapi, program ini sudah tidak diberlakukan kembali. Padahal, penghematan air juga mengambil andil dalam pelestarian lingkungan. Pernyataan ini juga disampaikan oleh salah satu anggota Greenish, Hudiya X-8, “Galonisasi  itu sudah ada dari dulu. Tetapi, karena adanya miss com antara kakak kelas 11 dan kelas 12 (anggota Greenish), program galonisasi berhenti. Selain itu, para siswa di kelas yang nggak mau membeli dan mengembalikan galon yang sudah habis, juga menjadi masalah  utama program ini. Intinya galonisasi itu, program yang bagus. Tapi, pengaplikasiannya yang kurang.” Jelasnya
                Terpilihnya Smala sebagai salah satu perwakilan Surabaya dalam perwakilan lomba Sekolah Adiwiyata, merupakan kabar yang membuka mata dan pikiran Smalane mengenai pentingnya pelestarian lingkungan. Sehingga, terciptanya keseimbangan alam atau lingkungan dengan pola pikir manusia melalui pendidikan.(ddy)