Jumat, 23 Desember 2011

Ada Harapan Dibalik Kompetisi


Kompetisi macam apa program kerja dari SMA Negeri 5 Surabaya kali ini? Macam teriakan yel-yel lingkungan? Atau menulis puisi? Oh ternyata bukan. Desain poster bertajuk ‘selamatkan lingkungan’ yang dikemas bersamaan dengan serangkaian lomba Cereal 2011, kegiatan paska Ulangan Akhir Semester 1 di SMA Negeri 5 Surabaya.
Tiap kelas satu poster, ternyata tidak memberatkan Smalane. Buktinya, Smalane aktif turut serta dalam mengikuti lomba ini. Desain kreatif mulai dari buatan tangan hingga manipulasi grafis. Ya meski ada beberapa kelas dengan hitungan jari yang kurang antusiasmenya, secara keseluruhan lomba ini cukup menarik perhatian.
Setelah penilaian, lantas dikemanakan poster-poster ini? Hanya jadi panjangan tentunya sangat disayangkan. Terlebih isi dan makna poster-poster itu, jika hanya sebatas tulisan dan gambar yang terbungkus kertas, tentunya sama sekali tidak berguna. Ternyata, setelah dilombakan, poster ini akan dikembalikan ke kelas-kelas untuk ditempel. Tentunya pada kelasnya sendiri. Tujuannya adalah agar Smalane, khususnya kelas tempat poster tersebut diproduksi, bertanggungjawab atas poster buatannya tersebut. “Supaya bukan hanya jadi pajangan, tapi juga sebagai pengingat mereka bahwa kegiatan kecil berdampak besar pada bumi”, ungkap Ramitha Janira, anggota Sie Acara dari Cereal 2011.
Tujuan mendasar yang membuat lomba poster menjadi ada dari ketiadaan sebenarnya adalah untuk memberikan efek sadar ke Smalane bahwa dari poster yang mereka buat mereka tahu bagaimana keadaan bumi sekarang, terlebih poster sebagai media sosialisasi ke Smalane yang menarik. Begitu penjelasan lebih lanjut dari Ramitha, ketika ditanya tentang apa latar belakang memasukkan poster sebagai media yang dilombakan. “Ya pokoknya diusahakan poster-poster dipajang di daerah Smala, baik di dalam kelas atau diluar kelas”, tambahnya. (vin)

Sambil Mengurangi Sampah Plastik, Menghemat Uang Saku.


Inovasi kreatif yang dikeluarkan pada bulan November dan berjalan pada bulan Desember di SMA Negeri 5 Surabaya ini cukup mengambil hati Smalane pada mayoritas. Apa inovasinya? Dan animo sebesar apa yang diwujudkan oleh Smalane?
Pengadaan galon tiap kelas. Ya, ternyata tindakan nyata ini sangat didukung oleh Smalane. Mereka berpendapat dengan beradanya galon air mineral plus perantinya, yaitu kaki penyangga dan guci, dirasa berguna dalam efisiensi waktu. Seperti yang dikatakan Laras Huning, “Berguna. Jadi gak perlu repot beli-beli lagi di kantin atau kopsis”, ujar siswi kelas X-8 tersebut. Lain halnya dengan Shabrina Izazi kelas XI-4, “Cukup berguna, gak perlu keluar ekstra uang buat beli air minum”. Ada dua keuntungan yang dirasakan oleh Smalane, hemat uang dan hemat waktu.
Lalu sebenarnya apa tujuan dibalik pengadaan galon tiap kelas? Sebuah langkah yang diambil dalam usaha pengurangan sampah botol, botol plastik utamanya. Ya karena Smalane terlalu banyak ‘memproduksi’ sampah botol plastik. Untuk itu diambillah inovasi pengadaan galon air minum di setiap kelas.
Sasaran dari program kerja ini adalah agar sampah yang dihasilkan Smalane berkurang, diutamakan pada sampah plastik minuman kemasan. Karena seperti yang kita semua ketahui bahwa plastik dengan kualitas baik butuh waktu kurang lebih 10.000 tahun untuk dapat terurai di tanah, dan tidak terurai dengan sempurna. Secara tidak langsung juga mengenai sasaran terhadap usaha perlindungan terhadap bumi kita tercinta.
Awalan sudah bagus, proses juga mendapat dukungan dari Smalane, lalu apalagi? Satu hal penting yang perlu dibahas. Harapan. Agar Smalane lebih menghargai alam dan lingkungan dengan pengurangan sampah plastik, itulah harapan dari Ketua Greenish SMA Negeri 5 Surabaya, Ramitha Janira. Semoga harapan tersebut dapat terwujud kedepannya demi bumi yang lebih baik. Berikut ada testimoni dari Bayuwega Datta salah satu siswa kelas XII-6, “buat minum enak, lebih bagus jika ada iuran per kelas buat isi ulang galon”. (vin)

Kamis, 22 Desember 2011

Cereal 2011: Day 2

Cereal 2011 hari kedua berjalan lebih panas dari hari sebelumnya. Setelah lomba voli, basket, dan futsal, highlight of the day jatuh pada lomba panco dan model cowok. Lomba panco untuk cewek dan cowok ini mengambil tempat di pendopo besar. Satu meja diletakkan di tengah pendopo dimana dua petarung akan saling menjatuhkan tangan satu sama lain. Meskipun tiap ronde berlangsung tak sampai 5 menit, animo penonton ternyata jauh di luar perkiraan. Pendopo besar penuh sesak oleh penonton yang penasaran siapa Smalane terkuat dalam hal adu kekuatan tangan. Dan layaknya pertandingan sepakbola, para suporter mendukung perwakilan dari kelasnya sambil meneriakkan nama oknum yang bertanding.

Kalahkan : Suasana heboh pendopo besar saat lomba panco.

Puncak acara pada hari ini jatuh pada lomba model cowok yang digelar di lapangan tengah. Jangan harap melihat cowok-cowok dalam lomba ini akan berdandan ayu dan dengan gemulai melangkah di lapangan layaknya model sungguhan. Rata-rata kostum dan atribut yang mereka kenakan justru memancing tawa para penonton yang berkerumun di koridor. Di awal penampilan, Gilang dari X-1 sudah tampil kocak dengan kostum John Pantau lengkap dengan kaca pembesarnya. Dari kelas X ada pula yang berperan sebagai pemain basket, konduktor orkestra, hingga tokoh Hollywood seperti Harry Potter dan Chucky.

In action : John Pantau sedang beraksi

Gaya : Peserta Kelas X sedang bergaya di depan Juri



Avada Kedavara : Dewan dari X - aks menirukan gaya Harry Potter

perwakilan dari kelas X-9 mengimitasi boneka Chucky


Makin tinggi tingkat kelas ternyata makin menghibur pula penampilannya. Dari penampilan kelas XI, Smalane dibuat terbahak dengan perwakilan dari XI IA 4 yang menampilkan tokoh Rhoma Irama. Ada lagi tokoh Limbad dengan boneka Angry Bird di bahu yang tak henti memancing tawa penonton, perwakilan dari XI IA 8.

Dangdut Mania :Rhoma Irama in action
Menyeramkan : Limbad lengkap dengan burungnya

Kelas XII pun tak mau kalah unjuk penampilan. Selain dancer, kiper, dan pemain sepakbola, salah satu yang paling menghibur datang dari XII IA 6 yang tampil sebagai sales alat mandi, lengkap dengan handuk dan ember berisi air. Ketika cuaca makin terik, acara pun ditutup dengan perwakilan dari XII IS yang tampil ala cleaning service.

Serius : Ekspresi wakil dari XII IPA 5

Bintang Iklan : Perwakilan dari XII IPA 6 sedang mempromosikan barangnya.

Idola : Morgan SM*SH sedang unjuk kebolehan.

Merakyat : Wakil dari XII SOSH bergaya sebagai pak Bon.

Seperti yang diharapkan, hari kedua ini berjalan lebih sukses dari hari pertama. Teriakan sarat dukungan dari Smalane kepada pihak yang bertanding dan semangat yang terpancar dari wajah para Smalane tiap mengikuti rangkaian kegiatan layak menjadi pelengkap dari Cereal 2011 ini. (cay)

Menulis di Internet, Susah Nggak Ya?

       

        Fakta: dalam jurnalisme, menulis adalah dasar yang sangat wajib dikuasai. Menulis bisa dilakukan di mana saja, termasuk di internet. Masalahnya, teknik menulis di internet beda 1800 dari media cetak. Jadi, simak ya tips simpel menulis di internet...
 

-Jangan panjang-panjang! Maksimal 10.000 karakter saja.

-Berikan penekanan pada hal-hal yang dinilai penting untuk 

 pembaca. Asal jangan alay dan kebanyakan tanda penekanan.

-Alinea jangan terlalu panjang dan fokus dengan 1 pikiran utama.

-Manfaatkan hyperlink untuk kata-kata yang perlu penjelasan lebih jauh. Agar tidak bertele-tele maksudnya.

-Gunakan list (seperti artikel ini) untuk mempermudah pembaca bila menampilkan suatu urutan.

-Beri judul yang menarik.

-Kalau ada fotonya, jangan sekali-sekali menempatkan di dalam paragraf. Tetapi tempatkan di antara dua paragraf yang mendukung foto tersebut.
 

-Lebih baik, tulis dulu di MS Word/Notepad, dan copy paste di inputan blog.


Oke, selamat menulis ya. .. :D (mbc)

*Disaring dari berbagai sumber

Rendezvous 2k12!


             Untuk persembahan pada bumi, Smala dengan bangga mempersembahkan Rendezvous 2012 dengan tema "Tribute to Earth". Rendezvous akan dimulai pada pukul 14.00 (Open Gate) di Gramedia Expo Surabaya. Dengan guest star "Maliq and D'essentials", band indie asli Surabaya dan band audisi Previous 2011 yang siap membuat penonton terpukau dengan lagunya.
         Apa yang memuat Rendezvous 2012 berbeda?
         Pernah berangan-angan untuk Meet and Greet dengan Maliq and D'essentials? Ayo wujudkan anganmu di Rendezvous 2012! Dapatkan kesempatan Meet and Greet dengan harga Rp 75.000 (disertai pembelian VIP atau Reguler). Grab it fast! Hanya terbatas untuk 20 orang! (chi)

Rabu, 21 Desember 2011

Green Day Mampir di Smala: Jadi Ijo Royo-Royo

Panitia berpakaian hijau sudah terlihat sibuk sejak pagi tadi. Lapangan tengah ditata sedemikian rupa. Ada apa ini?Mulai dari hari Senin, 19 Desember 2011 sampai hari Kamis, 22 Desember 2011 diadakan Cereal di Smala. Namun hari ini, Rabu, 21 Desember 2011, ada yang tampak lain. Hari ini Smala bagai disulap untuk menjadi lebih hijau. Yap, hari ini ada GREEN DAY mampir di Smala. Apa sih, Green Day itu? Band rock nyentrik asal Amerika Serikat yang terkenal dengan hits-nya 'American Idiot'? Tentu saja bukan itu! Green Day yang ada di Smala berbeda, namun tak kalah unik.
           Green Day adalah hari dimana Smalane diajak untuk kembali mengingat lingkungan namun dengan cara yang sangat menyenangkan. Pokoknya super seru! Diadakan berbagai lomba dan dijamin tiap-tiap gen pasti kompak mengikuti jalannya Green Day. Rangkaian acara dipandu oleh Bethari Bintang (X-6), Aathirah Valmay (X-7), dan Ananta Ayu (X-6). Panitia berbaju hijau sudah siap sedia mengiringi agar Green Day berjalan dengan tertib. Bu Mei Istrie sendiri bertindak sebagai pembina acara.
Classix: Greenday = Greencloth
             Sejak pukul 09.00 WIB Smalane sudah mulai memadati lapangan tengah. Tiap-tiap supporter gen yang sudah berkumpul mengenakan dresscode masing-masing. Beberapa gen tampak mengusung tema yang mirip, serupa tapi tak sama. Misalnya saja B3ST dan Axi5 tampak sama-sama mengenakan dresscode coklat. Genj1 tampil unik dengan memakai kostum berbahan daur ulang seperti koran, dedaunan, dan kain bekas. Tak kalah heboh, Lasso mengenakan dresscode hijau dengan pom-pom putih-biru. Tampak sebuah 'transformer' kardus yang memegang dua pom-pom dan menari-nari. 

Transformer cinta lingkungan

Perlombaan yang pertama adalah lomba presentasi tanaman gen. Tiap-tiap gen diminta mempresentasikan 5 jenis tanaman beserta nama latin dan kegunaannya.  Bertindak selaku juri, yaitu Bu Rohimah, Bu Inn, dan Bu Nur. Yang dinilai adalah presentasi, keindahan, kerapian, serta kreativitas tanaman tiap gen. Tim juri tak hanya sekedar menilai penampilan namun juga menanyakan seputar tanaman-tanaman tiap gen serta manfaatnya. 


Stan bunga Gen SSOSH



Menyambut Bu Rohimah sebagai tim penilai stan





Jamu hitam jadi momok Green Rally
Rangkaian acara dilanjutkan dengan lomba rally antar gen. Tiap-tiap gen diwajibkan mengirim 9 perwakilan. Berbagai rintangan disusun dengan unik dan seru. Inti permainan ini adalah untuk mengoper sekop dari awal sampai rintangan akhir dan nantinya sekop digunakan untuk menanam tanaman dalam pot. Dua peserta pertama harus berjalan dengan menggunakan 2 kardus sebagai pijakan dengan bergantian hingga pos 1, kemudian 1 peserta melompat dengan satu kaki hingga pos 2. Dua peserta di pos 1 kemudian meminum jamu hitam pahitan dan berjalan bersama dengan kaki diikat menuju pos 3. Kemudian dua peserta di pos 3 meminum sirup dan menuju pos 4. Salah satu dari dua peserta akhir di pos 4 menggendong teman mainnya yang membawa tanaman hingga sampai di pemberhentian terakhir untuk menanam dalam pot. Jika kedua tim yang berlomba sampai pada waktu yang sama, yang akan dinilai adalah kerapian hasil akhir tanaman dalam pot.
Sebenarnya, apa sih motif dibalik diadakannya acara Green Day ini? Menurut Pak Kus, Green Day adalah kegiatan yang melibatkan seluruh siswanya dalam program penghijauan. Green Day adalah program nyata dan juga salah satu bentuk sosialisasi agar para siswa tergerak melakukan penghijauan dan nantinya dapat diterapkan di kelas-kelas. Green Day adalah permulaan dari perwujudan berbagai program adi-wiyata yang sudah dimulai pada tahun 2011.
Selanjutnya, kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan akan terus dilanjutkan dan ke depannya diharapkan akan ada inovasi-inovasi baru. Salah satu inovasi baru Smala adalah program Taman Toga yang sedang dalam proses. Program Taman Toga ini lebih dipusatkan pada tanaman-tanaman toga dan produktif. Tujuannya sebagai pembelajaran bagi para siswa dan melibatkan seluruh komponen Smala; mulai dari para siswa, guru, penjaga kebersihan, sampai wali murid. Rencananya, Taman Toga ini akan ditempatkan di area selatan sekolah namun nantinya tidak akan mengganggu tempat bak pasir.
Waah... Tak sabar melihat Smala menjadi lebih hijau! Selain menjadi lingkungan yang bersih dan sehat, hijaunya Smala pasti menyegarkan mata, bukan?(dia/nab/mbc)

Digasak, Diolah, Dipamerkan

             Pendopo besar SMAN 5 Surabaya tiba-tiba penuh dengan sampah dan barang bekas di hari pertama Cereal 2011, Senin (19/12). Barang-barang tersebut berasal dari sampah di lingkungan sekolah, seperti kardus mi instan, daun kering, botol bekas, majalah, dan kertas koran. Sebelas tim dari sebelas generasi menggasak tong sampah, kantin, bahkan sekitar kamar mandi demi mendapatkan bahan-bahan yang mereka perlukan dalam waktu tiga puluh menit. Dan dalam waktu empat puluh lima menit berikutnya mereka harus tuntas mendaur ulang bahan-bahan yang telah dikumpulkan.
            Lomba daur ulang rutin digelar setiap kali Smalane selesai menghadapi pekan UAS dan remidi. Biasanya digelar sepaket dengan Cereal (Creativity of Smalane) di semester ganjil dan Cemol (Class Meet of Smala) di semester genap yang bekerjasama dengan SS Greenish Smala. “Tujuannya untuk membangkitkan kepedulian Smalane akan lingkungan sekolah mereka, mengurangi sampah di Smala, dan meningkatkan kreativitas Smalane,“ komentar Ramitha Janira (XI IA 7) selaku panitia Cereal 2011 dan ketua SS Greenish yang menjadi pengawas selama lomba berlangsung.

DAUN:  Seorang peserta menghias botol dengan daun kering yang berjatuhan di halaman Smala
       Tanpa membuang waktu, semua peserta langsung bekerja dengan cekatan ketika waktu  dimulai. Ada yang memulai dengan menggunting botol, memotong kardus dan koran, atau merangkai daun-daun kering. Para suporter tiap generasi berkumpul di sekitar pendopo besar untuk menyemangati tim generasinya. Seperti yang dilakukan Haqqyana (XII IA 9), “Ayo Lasso!“ berteriak-teriak heboh menyemangati tim Lasso.

BUKA TUTUP: Sebuah rak majalah buatan tim Lasso dari kardus bekas dan kain.
Setiap tim beranggota tiga orang dari kelas X, XI, dan XII. Ini menyebabkan ada generasi yang menghasilkan lebih dari satu produk. Seperti generasi Axi 5, Lasso, Classix, dan Djitoe (lihat tabel). Dominasi produk peserta masih berkisar pada peralatan sekolah seperti tempat pensil dan pigura. Namun tidak menutupi adanya suatu produk baru. Seperti sandal dari kardus dan daun kering yang dibuat oleh tim Classix atau kipas daun dari tim Djitoe.
Penilaian hasil karya daur ulang tersebut berdasarkan kreativitas dan manfaatnya. “Bu Mei dan Pak Kus yang menilai ini nantinya,“ tambah Ramitha ketika ditanya siapa juri lomba daur ulang. Penilaian sekaligus pameran karya akan berlangsung hari Rabu (21/12) yang bertepatan dengan Green Day-nya Smala. Hari itu juga, JTV direncanakan datang meliput acara tersebut.
INOVASI: Tim Classix dengan sandal all sizenya dari kardus yang dilapisi mozaik daun.

PENGHIBUR GALAU: Tim Angels berniat menghibur kegalauan Smalane dengan karya mereka yang mengandalkan tali rafia dan botol bekas.

AYO SEKOLAH: Proses pembuatan Simply bag, solusi alternatif nan ramah lingkungan dari Generasi Ssosh bagi yang sudah bosan dengan model tasnya.
Dengan diadakannya lomba daur ulang ini, predikat Smala sebagai Eco School yang berorientasi terhadap pelestarian lingkungan hidup tak perlu dipertanyakan lagi. Smalane, yuk sukseskan program cinta lingkungan demi Smala yang nyaman, bersih, dan asri. (mbc)

Berikut ini adalah tabel produk dari setiap generasi:
Generasi
Produk
Genj1
Angels
B3ST
4team
Limo
Classix
Djitoe
Arspan
Lasso
Ssosh
AXI 5
Parsel Natal
Penghibur Galau
Kotak tisu
Tempat pensil cantik
Tempat pensil
Sandal daun beserta kotaknya
Kipas daun, celengan botol, dan countdown 2012
Papan pengumuman
Pigura dan rak majalah
Simply bag
Pigura, kotak mulifungsi, dan vas

Senin, 05 Desember 2011

Juara III : Bukti Smala cinta lingkungan


            Smalane siapa yang tidak mengenal program eco-school? Program mengenai lingkungan di sekolah ini diadakan untuk mengikuti event tahunan, Blakra'an Goes To School. Peminat kompetisi ini datang dari berbagai kalangan, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah lanjutan tingkat atas. Acara yang berlangsung seraya dengan adanya event Thanks to Nature berhasil menarik banyak pengunjung mulai dari kalangan menengah atas hingga menengah bawah. Event Thanks to Nature tersebut diadakan bagi warga Surabaya guna menyadarkan mereka agar melestarikan lingkungan mereka dan mendaur ulang sampah seefektif mungkin.
            Acara bertemakan nature yang digelar di Taman Flora Jl.Manyar  berlangsung sukses. Acara ini diselenggarakan oleh Teh Kotak, WWF, National Georaphic Indonesia, Katahati Institute, Jawa Pos, JTV, dan Suara Surabaya. Agar terkesan lebih menarik, acara ini diikuti dengan pos-pos kreatif dari beberapa wilayah di Surabaya. Ada juga beberapa spot yang dinamai 'Panggung Bumi', 'Panggung Air', dan 'Panggung Daun'. Selain itu, ada beberapa promosi program seperti program bank sampah dan tersedia juga jasa seperti pijat refleksi. Dan juga tersedia arena untuk menambah rasa cinta lingkungan terhadap anak-anak yang akan meneruskan perjuangan merawat bumi. Seperti pentingnya mendaur ulang sampah botol plastik, menanam di pot, permainan ular tangga lingkungan, dan memanfaatkan drum-drum bekas sebagai pelipur lara. Area Taman Flora sangat dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh pihak penyelenggara. Contohnya, lampion yang tersebar dimana-mana, quote-quote menarik dari pesohor hebat dunia, dan pemeran fotografi dari National Geographic Indonesia.

UNIK : Sansifera Bertato yang dijual oleh Warga Surabaya Selatan sebagai bentuk partisipasi mereka.

MERAH PUTIH : Bunga imitasi Karya warga Surabya timur yang menarik banyak perhatian pengunjung.

LARIS : Tanaman dalam pot banyak dijual pada event ini. Seperti tanaman Bunga Matahari
Atmosfer antusisme pengunjung sangat terasadi event Thanks to Nature.

SERU : Ular Tangga raksasa untuk menambah pengetahuan lingkungan pada setiap kotaknya.

DUM DUM : Drum Kreatif oleh pihak panitia.

Ayo menanam : Antusiasme pengunjung dalam menanam tanaman sangat besar.

Penyemangat : Quote menarik ada di beberapa spot area Taman Flora.

Menarik : Hasta Karya warga Surabaya utara.

Ayo Kumpulkan : Pemanfaatan sampah botol plastik sangat berperan besar dalam penyelamatan lingkungan.

Keren : Pameran foto oleh National Geographic Indonesia menarik banyak pengunjung.
            Namun, dari keseluruhan acara, acara yang paling menarik perhatian pengunjung adalah acara Blakra'an Goes to school karena sebagian pengunjung event Thanks to Nature ini adalah pelajar. Suporter dari SMAN 5 Surabaya datang pada pukul 13.19. Mereka optimis akan memenangkan kompetisi eco-school ini. “Saya sama teman-teman disini hanya sebagai suporter atas amanat Pak Kus dan Bu Mei. Kata mereka, InsyaAllah smala menjadi kandidat pemenang ke satu, dua, dan tiga,” Ucap Limpat Salamat selaku ketua umum OSIS SMAN 5 Surabaya (ketos). “Menurut saya ya, program yang digalakkan sekolah itu sudah optimal, tapi yang kurang itu ya partisipasi dari smalane itu sendiri,” Tambahnya. Selain ketos, datang juga banyak smalane termasuk Faisal Wijaya selaku Ketua umum MPK (ketumpek). Suporter dari SMAN 5 Surabaya berjumlah sebanyak lebih kurang 25 orang. 
13.19 : Suporter dari SMAN 5 Surabya mulai berdatangan 
             Pada papan jadwal acara, dituliskan bahwa pengumuman sekolah pemenang eco-school diadakan pada pukul 13.00. Setelah dikonfirmasi kembali, ternyata acara yang berlangsung di panggung bumi ini diadakan pada pukul 15.00. Tetapi, acara dimulai lebih awal yaitu pada pukul 14.30. Sayangnya, saat acara ini berlangsung seketika juga hujan turun dengan volume yang tidak begitu besar. Namun, hal ini tidak berpengaruh pada ketertarikan para pengunjung untuk mendukung sekolah jagoannya. Juri pada kompetisi ini adalah dari pihak Jtv, Eco-pot,  dan Dinas Pekerjaan Umum. Acara yang dipandu oleh Dik Doank dan seorang wanita ini dipadati pengunjung hingga panggung bumi terasa sesak.
Sesak : Panggung Bumi dipadati pengunjung.
             Pengumuman pertama adalah tingkat Sekolah Dasar (SD). Yang menjadi nominasinya adalah SDN Gubeng I Surabaya, SDN Perak Barat Surabaya, SDN Ketabang I Surabaya, SDN Kaliasin I Surabaya, SDN Kaliasin III Surabaya, SDK Santa Angela Surabaya, SDN Kertajaya IV Surabaya, SDN Gayungan III Surabaya, SD Alam Insan Mulia, SDN Menanggal I Surabaya, dan  SDK Alisius Surabaya. Pemenang Juara I, Juara II, dan Juara III berturut-turut adalah SD Alam Insan Mulia, SDN Gubeng I, dan SDN Ketabang I. Penyerahan hadiah dilakukan oleh Adi Barnas dari pihak Teh Kotak.
              Selanjutnya adalah pengumuman untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Nominasinya adalah SMPN 23 Surabaya,  SMP 17 Agustus 1945 Surabaya,  SMPN 37 Surabaya,  SMPN 38 Surabaya,  SMPN 4 Surabaya, SMPN 28 Surabaya, SMPN 36 Surabaya, SMPN 16 Surabaya, SMPN 6 Surabaya, dan SMPN 5 Surabaya. Pemenang  Juara I, Juara II, dan Juara III berturut-turut adalah SMPN 5 Surabaya, SMPN 6 Surabaya, dan SMPN 16 Surabaya.
                Wajah-wajah gembira seketika hadir di wajah-wajah siswa SMPN 5 Surabaya setelah mengetahui sekolahnya menjadi Juara I.
Hore : Seorang suporter dari SMPN 5 Surabaya berteriak bahagia.
              Yang terakhir dalah pengumuman yang sangat ditunggu-tunggu oleh para suporter dari Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Nominasinya adalah SMAN 7 Surabaya, SMAN 4 Surabaya, SMAN 2 Surabaya, SMAN 5 Surabaya, SMAN 8 Surabaya, SMKN 2 Surabaya, SMKN 11 Surabaya, SMKN 5 Surabaya, SMA Trimurti Surabaya, dan SMAN 11 Surabaya.  Tepat pada pukul 15.16 pengumuman pemenang dibacakan. Pemenang  Juara I, Juara II, dan Juara III berturut-turut adalah SMAN 11 Surabaya, SMAN 8 Surabaya, SMAN 5 Surabaya. Hadiah diberikan oleh Ibu Rini dari pihak penyelenggara.
            Hadiah yang diberikan baik untuk pemenang tingkat SD, SLTP, maupun SLTA adalah Rp 1.000.000,00 dan sertifikat bagi Juara III, Rp 2.000.000,00 dan sertifikat bagi Juara II, Rp 3.000.000,00 dan sertifikat bagi Juara I. Namun, peserta nomine yang belum berhasil tetap mendapat sertifikat dari pihak penyelenggara.
            Atmosfer bahagia juga terasa di kalangan suporter tingkat SLTA saat mengetahui sekolah mereka menjadi pemenang. Pak Kushardiman datang beserta istri dan kedua anaknya demi mendukung SMAN 5 Surabaya. Begitu juga dengan Bu Mei Istrie selaku guru pendukung datang ke acara ini dan bahagia saat mengetahui bahwa SMAN 5 Surabaya bisa meraih gelar juara. Beliau mengatakan bahwa karena event ini sudah berlangsung lama, SMAN 5 Surabaya mendapat gelar Juara II pada tahun 2010. Mereka sudah merencanakan program agar bisa meraih gelar yang lebih baik lagi tahun ini. “Sebenarnya, Smala ini dipilih pemkot Surabya untuk menjadi adiwiyata. Nah mulai dari situ, akhirnya mulai tahun ini kita mengandeng SS yaitu SS Greenish. Anak-anak yang tergabung dalam SS Greenish ini kita beri pelatihan ke beberapa sekolah yang juga adiwiyata seperti sekolah semen. Selain itu guru-guru Smala juga mengunjungi SMAN 5 Malang yang sudah meraih gelar sekolah adiwiyata nasional. Jadi pada awalnya, parsitipasi smalane itu ya timbul dari SS itu tadi lalu kami sosialisasikan,” Paparnya mengenai program yang dimaksud. “Ya, bersyukur saja dapat juara. Semoga lebih baik lagi lah kedepannya. Lingkungannya juga harus tetap dicintai. Kalau Tuhan mengijinkan, InsyaAllah tahun depan bisa lebih baik lagi,” Tambahnya sambil tersenyum bangga. (miw)
Yeiy : Ekspresi kebahagiaan S\suporter SMAN 8 Surabaya

Alhamdulillah : Tepuk tangan berdatangan dari suporter SMAN 5 Surabaya.
Berhasil : Pak Kushardiman mewakili SMAN 5 Surabya dalam penyerahan hadiah dan sertifikat.